Kamis, 21 November 2013

Pemutar Musik Terpopuler Winamp Akan Dimatikan

Beberapa teman pada saat kuliah, bahkan sengaja membeli komputer dengan spesifikasi rendah asalkan bisa buat mengetik dan memutar lagu. Dan Winamp adalah pilihan utama untuk memutar lagu di komputer kala itu selain Windows Media Player dan JetAudio.

Winamp hadir pertama kali tahun 1997 dengan versi 1.006. Salah satu alasan mengapa Winamp bisa populer saat itu adalah tampilannya yang sederhana dan mudah dioperasikan. Winamp dibagi tiga bagian utama ada music player, equalizer, dan playlist, seperti yang terlihat digambar bawah.


Terkaget dengan berita detikInet pagi yang melansir dari The Verge yang menyebutkan bahwa perjalanan Winamp selama 16 tahun akan berakhir pada 20 Desember 2013.

Penyebab utama penutupan diduga karena jumlah pengunduh Winamp yang semakin berkurang, terutama sejak kemunculan iTunes di 2001. Walaupun Winamp sudah merilis versi Mac dan Android, hal tersebut tidak cukup membantu.

Pihak AOL selaku pemilik Winamp yang telah membelinya dari Nullsoft tahun 1999 belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai alasan penutupan Winamp.


Pada halaman Media Players di situs Winamp pun kini telah terpasang head banner yang menginformasikan akan ditutupnya Winamp. Jelas tertulis dalam bannner tersebut, Winamp tidak dapat diunduh lagi mulai 20 Desember 2013 termasuk layanan pendukung dan situsnya akan ditutup.

Mengenang Winamp

Masih ingat kebiasan memasukkan seluruh lagu yang dimiliki ke dalam playlist Winamp lalu memutarnya secara shuffle. Bagian ini dulu sering saya lakukan untuk pengiring tidur di malam hari, atau bila sedang ngobrol-ngobrol dengan teman di kamar.
Winamp pun sempat membuat beberapa teman mendadak punya bisnis meng-copy lagu. Agak lupa berapa harga yang ditawarkan waktu itu. Bagian lain yang saya ingat juga adalah meng-copy lagu-lagu yang dimiliki teman, ketika berkunjung ke rumah/ kost-nya.

Winamp juga bagian sejarah dari perkembangan internet terutama di Indonesia. Bagaimana dulu hampir di setiap warnet memasang Winamp pada seluruh perangkat komputer rental demi memuaskan privasi penyewa.

Dan yang lebih fantastis. Winamp bisa dibilang pemicu berkembangnya lagu-lagu bajakan dalam bentuk mp3. Bayangkan CD kumpulan mp3 lebih dari 60 lagu dijual dengan harga lima ribu rupiah. Hingga kini bisnis ini masih bertahan seiring perkembangan perangkat pemutar musik digital.

Selamat tinggal Winamp!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar